Selasa, 10 Februari 2015

maafkan kami alam..



Hari ini banjir kembali menggenangi sebagian besar wilayah jakarta dan tangerang, setelah beberapa hari lalu hujan 2 hari berturut-turut tanpa henti di wilayah jabodetabek, banyak dari yang terkena banjirbukan hanya rumah-rumah padat penduduk tapi juga menyerang wilayah-wilayah elit jakarta misalnya perumahan kelapa gading dan pluit yang suka sering terjadi banjir apabila hujan cukup lama mengguyur jakarta, tak ketinggalan pusat-pusat pemerintahan dan perkantoran mulai dari monas sampai sudirman pun ikut tergenang walau tak terlalu berdampak parah.
 Banyak karyawan-karyawan dari banyak perusahan disekitaran jakarta yang rumahnya terkena banjir akhirnya memilih untuk tidak masuk kekantor. Bukan hanya karena faktor rumah yang terendam saja tetapi juga faktor dimana jalan akses yang harus mereka lewati untuk mencapai tempat kerja banyak yang terendam banjir sehingga tidak bisa di lalui baik oleh kendaraan roda 2 atau pun roda 4, selain itu jalur kereta pun banyak yang terendam sehingga kereta tidak bisa melalui jalur tersebut. Walaupun hari ini kegiatan warga masyarakat jakarta tidak bisa di bilang lumpuh tetapi tetap saja kerugian yang ditimbulkan berupa materi cukup besar baik pemerintah maupun perusahaan-perusahaan sekitar jakarta dan tangerang.
Dalam masalah ini saiapa yang seharusanya disalahkan? Bukankah ini hanya fenomena alam biasa yang telah terjadi beratus-ratus tahun atau memang karena ini kesalaha kita sebagai manusia yang tidak mau merawat alam. Saya akan menganalisis kenapa hal ini bisa terjadi.
Pertama  alam, sejarah mencatat bahwa banjir dijakarta telah terjadi sudah sangat lama bahkan ahli sejarah menemukan bahwa banjir dijakarta sudah ada sejak 1000 tahun yang lalu, bentuk geografis jakarta sangat riskan untuk terjadi banjir karena ketinggian jakarta hampir sama dengan permukaan laut oleh karena itu cukuo sulit untuk membuang air dari darat kelaut, lalu posisi jakarta yang dikelilingi oleh beberapa sungai besar dari bogor dan tangerang yang bermuara dilaut tetapi melewati jakarta membuat jakarta mendapat banyak “kiriman”air dari beberapa daerah tersebut.
Kedua manusia, menurut saya mungkin hampir keseluruhan penyebab banjir adalah manusia. Kenapa? Karena Tuhan telah menciptakan alam yang begitu indah di indonesia kita ini, tetapi kita tidak bisa merawat bahkan hanya untuk menjaga saja sangat masa bodo, banyak dari kita yang hanya menyalahkan pemimpin dari masa ke masa sedangkan kita terus membuang sampah ke sungai yang semakin dangkal, menebang pohon yang menjadi penahan air saat hujan, dan mengganti tanah dengan aspal dan beton.  Dengan segala keburukan yang telah kita lakukan kita hanya tertawa dan mencari kambing hitam atas segala yang terjadi. Lalu sampai kapan banjir akan pergi dari jakarta?? Sampai tidak ada lagi yang jijik menyimpan sampah dikantong baju atau celana saat tak menemukan bak sampah, sampai tak ada lagi kata-kata saling mengkambing-hitamkan diantara kita, sampai kita bisa benar-benar sadar bahwa alam telah terlalu lama kita sakiti.. maaf kan kami alam,semoga kami cepat mengerti...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar