Hujan yang belakangan
terjadi di indonesia memang sudah diprediksi oleh para peramal Cuaca
karena ini sudah bisa dilihat dan
diprediksi oleh para ahli cuaca baik dengan alat ataupun manual, tetapi bukan
hanya itu semuanya juga tergantung oleh iklim di masing – masing bagian bumi, sekar saya akan membahas tentang iklim dunia.
Jenis-Jenis Iklim
Menurut Para Ahli
a. Iklim menurut W. Koppen
Pembagian iklim dikemukakan oleh seorang ahli klimatologi
dari jerman bernama W. Koppen pada tahun 1981. Dia membuat klasifikasi iklim
untuk seluruh dunia berdasarkan suhu dan curah hujan. Pembagian iklim menurut
W. Koppen adalah sebagai berikut :
1). Iklim khatulistiwa
2). Iklim kering.
3). Iklim sedang
4). Iklim dingin.
b. Iklim menurut Schmidt dan Ferguson
Pembagian tipe iklim ini berdasarkan banyaknya curah hujan
tiap-tiap bulan, yakni membandingkan jumlah rata-rata bulan kering dan
rata-rata jumlah bulan basah dikalikan 100%. Dikatakan bulan kering apabila
rata-rata curah hujan sebulan kurang dari 60 mm. Disebut bulan lembab apabila
curah hujan dalam sebelan antara 60 mm-100 mm dan bulan basah jika curah hujan
dalam sebulan lebih dari 100 mm.
c. Iklim menurut F. Junghuhn
F. Junghuhn mengklasifikasikan iklim menurut ketinggian
tempat dan suhu serta kesesuainnya untuk jenis tanaman tertentu. Ia membagi
iklim sebagai berikut.
1). Daerah Panas dengan ketinggian 0-600 m dpl
2). Daerah sedang dengan ketinggian 600 m-1.500 m dpl
3). Daerah sejuk dengan ketinggian 1.500 m-2.500 m dpl
4). Daerah dingin dengan ketinggian di atas 2.500 m dpl.
Untuk indonesia sendiri beriklim tropis karena berada di daerah
katulistiwa yang mendapat matahari sepanjang tahun, dan dalam iklim tropis kita
terbagi lagi kedalam 2 musim, yaitu musim hujan dan musim panas, untuk lebih
jelasnya saya akan mengambil beberapa referensi untuk menerangkan apa itu musim
hujan dan musim kemarau,
Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang
dipengaruhi oleh sistem muson. Untuk dapat disebut musim kemarau, curah hujan
per bulan harus di bawah 60 mm per bulan (atau 20 mm per dasarian) selama tiga
dasarian berturut-turut. Wilayah tropika di Asia Tenggara dan Asia Selatan,
Australia bagian timur laut, Afrika, dan sebagian Amerika Selatan mengalami
musim ini.
Musim kemarau adalah pasangan dari musim penghujan dalam
wilayah dwimusim. Musim Kemarau panjang adalah Musim Kemarau yang sangat panas
dengan jangka waktu yang panjang.
Gejala ENSO dikenal dapat memperpanjang durasi musim ini
sehingga mengakibatkan kekeringan berkepanjangan.
Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya
curah hujan di suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu
secara tetap. Musim hujan hanya dikenal di wilayah dengan iklim tropis. Secara
teknis meteorologi, musim hujan dianggap mulai terjadi apabila curah hujan
dalam tiga dasarian berturut-turut telah melebihi 100 mm per meter persegi per
dasarian dan berlanjut terus. Apabila hal ini belum terpenuhi namun curah hujan
telah tinggi kondisinya dianggap sebagai peralihan musim (pancaroba).
Di daerah tropis musim hujan
bergantian dengan musim kemarau (musim kering) dan sangat dipengaruhi oleh
pergerakan semu Matahari tahunan. Pergerakan Matahari mengubah peta suhu udara
dan permukaan tanah dan samudera. Pada gilirannya perbedaan suhu akan mengubah
konsentrasi uap air di udara. Biasanya musim hujan terjadi pada bagian bumi
yang tengah mengalami posisi zenith peredaran semu Matahari.
Demikianlah artikel ini saya buat semoga menambah pengetahuan kita
tentang iklim dan musim yang ada di indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar