Selasa, 10 Februari 2015

iklim dan musim di indonesia



Hujan yang belakangan terjadi di indonesia memang sudah diprediksi oleh para peramal Cuaca karena  ini sudah bisa dilihat dan diprediksi oleh para ahli cuaca baik dengan alat ataupun manual, tetapi bukan hanya itu semuanya juga tergantung oleh iklim di masing – masing bagian bumi,  sekar saya akan membahas tentang iklim dunia.
Jenis-Jenis Iklim Menurut Para Ahli 

a. Iklim menurut W. Koppen
Pembagian iklim dikemukakan oleh seorang ahli klimatologi dari jerman bernama W. Koppen pada tahun 1981. Dia membuat klasifikasi iklim untuk seluruh dunia berdasarkan suhu dan curah hujan. Pembagian iklim menurut W. Koppen adalah sebagai berikut :
1). Iklim khatulistiwa
2). Iklim kering.
3). Iklim sedang
4). Iklim dingin.
b. Iklim menurut Schmidt dan Ferguson
Pembagian tipe iklim ini berdasarkan banyaknya curah hujan tiap-tiap bulan, yakni membandingkan jumlah rata-rata bulan kering dan rata-rata jumlah bulan basah dikalikan 100%. Dikatakan bulan kering apabila rata-rata curah hujan sebulan kurang dari 60 mm. Disebut bulan lembab apabila curah hujan dalam sebelan antara 60 mm-100 mm dan bulan basah jika curah hujan dalam sebulan lebih dari 100 mm.
c. Iklim menurut F. Junghuhn
F. Junghuhn mengklasifikasikan iklim menurut ketinggian tempat dan suhu serta kesesuainnya untuk jenis tanaman tertentu. Ia membagi iklim sebagai berikut.
1). Daerah Panas dengan ketinggian 0-600 m dpl
2). Daerah sedang dengan ketinggian 600 m-1.500 m dpl
3). Daerah sejuk dengan ketinggian 1.500 m-2.500 m dpl
4). Daerah dingin dengan ketinggian di atas 2.500 m dpl.

Untuk indonesia sendiri beriklim tropis karena berada di daerah katulistiwa yang mendapat matahari sepanjang tahun, dan dalam iklim tropis kita terbagi lagi kedalam 2 musim, yaitu musim hujan dan musim panas, untuk lebih jelasnya saya akan mengambil beberapa referensi untuk menerangkan apa itu musim hujan dan musim kemarau,
Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi oleh sistem muson. Untuk dapat disebut musim kemarau, curah hujan per bulan harus di bawah 60 mm per bulan (atau 20 mm per dasarian) selama tiga dasarian berturut-turut. Wilayah tropika di Asia Tenggara dan Asia Selatan, Australia bagian timur laut, Afrika, dan sebagian Amerika Selatan mengalami musim ini.
Musim kemarau adalah pasangan dari musim penghujan dalam wilayah dwimusim. Musim Kemarau panjang adalah Musim Kemarau yang sangat panas dengan jangka waktu yang panjang.
Gejala ENSO dikenal dapat memperpanjang durasi musim ini sehingga mengakibatkan kekeringan berkepanjangan.
Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujan di suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap. Musim hujan hanya dikenal di wilayah dengan iklim tropis. Secara teknis meteorologi, musim hujan dianggap mulai terjadi apabila curah hujan dalam tiga dasarian berturut-turut telah melebihi 100 mm per meter persegi per dasarian dan berlanjut terus. Apabila hal ini belum terpenuhi namun curah hujan telah tinggi kondisinya dianggap sebagai peralihan musim (pancaroba).
Di daerah tropis musim hujan bergantian dengan musim kemarau (musim kering) dan sangat dipengaruhi oleh pergerakan semu Matahari tahunan. Pergerakan Matahari mengubah peta suhu udara dan permukaan tanah dan samudera. Pada gilirannya perbedaan suhu akan mengubah konsentrasi uap air di udara. Biasanya musim hujan terjadi pada bagian bumi yang tengah mengalami posisi zenith peredaran semu Matahari.
Demikianlah artikel ini saya buat semoga menambah pengetahuan kita tentang iklim dan musim yang ada di indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar