Dampak Globalisasi pada kebudayaan Indonesia
Globalisasi adalah proses
integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk,
pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.Kemajuan infrastruktur
transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet,
merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling
ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.
Meski sejumlah pihak
menyatakan bahwa globalisasi berawal di era modern, beberapa pakar lainnya
melacak sejarah globalisasi sampai sebelum zaman penemuan Eropa dan pelayaran
ke Dunia Baru. Ada pula pakar yang mencatat terjadinya globalisasi pada milenium
ketiga sebelum Masehi. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, keterhubungan
ekonomi dan budaya dunia berlangsung sangat cepat.
Istilah globalisasi makin
sering digunakan sejak pertengahan tahun 1980-an dan lebih sering lagi sejak
pertengahan 1990-an. Pada tahun 2000, Dana Moneter Internasional (IMF)
mengidentifikasi empat aspek dasar globalisasi: perdagangan dan transaksi,
pergerakan modal dan investasi, migrasi dan perpindahan manusia, dan pembebasan
ilmu pengetahuan. Selain itu, tantangan-tantangan lingkungan seperti perubahan
iklim, polusi air dan udara lintas perbatasan, dan pemancingan berlebihan dari
lautan juga ada hubungannya dengan globalisasi. Proses globalisasi memengaruhi
dan dipengaruhi oleh bisnis dan tata kerja, ekonomi, sumber daya sosial-budaya,
dan lingkungan alam.
Proses saling mempengaruhi
adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi
dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok
masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah
mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan
sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak mampu
menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah. Perubahan yang
terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka waktu satu
generasi banyak negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan
kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama
beberapa generasi. Pada hakekatnya bangsa Indonesia, juga bangsa-bangsa lain,
berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh luar.
Kemajuan bisa dihasilkan oleh
interaksi dengan pihak luar, hal inilah yang terjadi dalam proses globalisasi.
Oleh karena itu, globalisasi bukan hanya soal ekonomi namun juga terkait dengan
masalah atau isu makna budaya dimana nilai dan makna yang terlekat di dalamnya
masih tetap berarti. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan
sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang
dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Atau kebudayaan juga
dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan
dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat), dimana hal-hal tersebut terwujud dalam
kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi
berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat
dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila
disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada
dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran
dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari
kebudayaan.
Dampak
Positif Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa
Mudah memperoleh informasi dan
ilmu pengetahuan
Mudah melakukan komunikasi
Cepat dalam bepergian
(mobilitas tinggi)
Menumbuhkan sikap kosmopolitan
dan toleran
Memacu untuk meningkatkan
kualitas diri
Mudah memenuhi kebutuhan
Dapat meniru pola berpikir
yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa
lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya
memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
Dampak
Negatif Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa
Informasi yang tidak tersaring
Perilaku konsumtif
Membuat sikap menutup diri,
berpikir sempit
Pemborosan pengeluaran dan
meniru perilaku yang buruk
Mudah terpengaruh oleh hal
yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara
Globalisasi mampu meyakinkan
masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran.
Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke
ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme
bangsa akan hilang
Dari globalisasi aspek
ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya
produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di
Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan
gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa
Indonesia.
Mayarakat kita khususnya anak
muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya
hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap
sebagai kiblat.
Mengakibatkan adanya
kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya
persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan
pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan
nasional bangsa.
Munculnya sikap individualisme
yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya
individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
Kesimpulan
Globalisasi ternyata
menimbulkan banyak pengaruh yang negatif bagi kebudayaan bangsa Indonesia.
Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan
mulai pudar. Oleh karena itu perlu dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia
sebagai identitas bangsa.
Caranya adalah dengan
penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian budaya bangsa. Bagi
masyarakat yang mencoba mengembangkan seni tradisional menjadi bagian dari
kehidupan modern, tentu akan terus berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni yang
masih berpolakan masa lalu untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi
masyarakat modern.
http://palontjongi.blogspot.com/2013/08/pengaruh-era-globalisasi-terhadap.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar